Photography dalam bahasa yunani yang artinya melukis dengan cahaya sangat bergantung terhadap keseimbangan cahaya pada saat film/sensor menangkap objek. ketiga komponen tersebutlah yang menentukan apakah foto tersebut under exposure (terlihat gelap), over exposure (terlihat terang), atau seimbang sehingga foto tersebut terelihat wajar sesuai dengan penglihatan kita.
Kali ini asumsinya dengan menggunakan DSLR. pada prinsipnya, kamera SLR dan digital SLR sama saja, namun yang membedakan dalam digital kita mampu melihat hasilnya langsung setelah kita memotret memlalui LCD yang tersedia. Berikut ini akan dijabarkan pengertian ketiga komponen exposure tersebut.
ISO
ISO adalah seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Secara teknis disaat intensitas cahaya kurang maka yang perlu dilakukan adalah dengan cara menaikkan ISO sehingga foto mencapai titik keseimbangan. sebaliknya, apabila intensitas cahaya cukup terang yang perlu dilakukan adalah dengan cara menurunkan ISO. agar lebih mudah mengartikannya akan kita asumsikan bahwa ISO tersebut sebagai lebah pekerja. jika kamera kita set denga ISO ada di 100 maka terdapat pula 100 lebah pekerja. tugas lebah pekerja itu adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. kalo kita menambah ISO dri 100 ke 200 (dalam aperture yg konstan), kita mempersingkat waktu yg dipake kamera dlam membuat gambar.
APPERTURE
Komponen selanjutnya yang akan kita bahas adalah apperture atau diafragma. Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F kecil dan dengan satuan sebagai berikut: f/1.2 f/1.4 f/1.8 f/2.0 f/2.8 f/3.5 f/4.0 dst. Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa (f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0, f/2,8 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/16).
Lalu apa hubungannya dengan dept of field atau dalam bahasa indonesia adalah ruang tajam. dept of field adalah ukuran bidang fokus pada kamera. Dengan bukaan apperture yang besar berarti mempersempit bidang fokus dan sebaliknya dengan bukaan apperture kecil berarti memperluas bidang fokus. Lihat gambar berikut ini.
SHUTTER SPEED
Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehingga foto menjadi buram / blur
No comments:
Post a Comment